SeLaMaT DaTanG Di SeBuaH TeMPaT yG PaLinG iNDaH Di DuNiA iNi.....!!!!

SeLaMaT DaTanG Di SeBuaH TeMPaT yG PaLinG iNDaH Di DuNiA iNi.....!!!!DuNiA SeNi "YuDi iLHaM"

Rabu, 14 Maret 2012

PuiSi Yudi iLHaM - YanG ADa


Yang Ada

Demi Zat yang aku tunduk pada-Nya
dan jiwaku ada dalam genggaman-Nya
Kau menjadikan malam setelah pagi dengan indah sang suryanya
berganti taburan bintang berkelap di permadani hitam

Orang-orang tua kami yang dulu muda perkasa
kini lemah di atas congkak sang anak
Guru-guru yang meluruskan kami saat gelap
terhina murid-murid yang katanya bisa karena diri mereka sendiri
Saat Kau jadikan mereka mencintai kami
dan Kau buat mereka menghina kami
kekasih-kekasih yang memberikan kami cinta
cinta yang suci atau hanya sekedar dusta
membuat pandangan mereka senang dan cinta melihat kami
padahal kami manusia-manusia yang rendah di hadapan-Mu
ketika Kau mengetuk hati orang-orang untuk membenci kami
saat kami beranggapan bahwa kami ini orang termulya
menimpa kami dengan lilitan keras
menjepit kami dengan susah payah
menghimpit kami dalam belenggu hutang yang tak terbayar
tercekam dalam ancaman zalim

Sungguh kami terputus di antara yang terputus
akan lebih deras lah air mata kami di antara yang terderas

Kami terlalu banyak menerima pujian
hingga terlena dan tak pernah memuji-Mu
kini mereka menghina dan menekan kami
karena kami telah menghina ajaran-Mu
tak seharusnya kami menunggu pujian atau hinaan datang pada kami
lantas kami memuji-Mu

Dan aku bersumpah layak saja Engkau menghina kami
sebab Zat yang Maha Segala itu adalah Engkau Yaa..Nur
Saat si congkak menghina dan merendahkan
menasihati kepada yang bodoh dengan sentilan mengejek
memberi kepada yang tak punya dengan teriakan lantang hingga semua tahu

Betapa perih luka kami
betapa busuk ludah mereka di muka kami
sunggguh panas cercaan hina 
tak bisa berbuat apa-apa 
memang tak bisa berbuat banyak
hanya menunggu nasib yang tak tentu
menunggu ajal yang tinggal sedetik
berpasrah pada “Yang Ada

PuiSi Yudi iLHaM - PaNoRaMa AkU


Panorama Aku

Di tempat ini...
hanya dingin yang selalu menjamu
menemaniku dalam lobi-lobi gelap
memaparkan untaian rayuan basi
menyuguhkan segelas sesal dan semangkuk cemas
dalam nuansa romantis yang menyebalkan
Haruskah selalu ada di sini setiap saat dan waktuku
tanpa perhitungkan detik-detik yang berlalu
hela nafas yang berhembus
tanpa tahu berapa sisa nyawa dalam penghujung usia ini
Aku resah dalam imaji 
rendah dalam kuasa yang menekan hati
hingga aku takut membuka mata
takut dalam panorama yang membuatku iri
menyaksikan tawa menatap cinta
memandang kerinduan pada mereka yang bukan aku
Memang hidup tak selalu berteman
hidup tak selalu hangat dalam rasa 
manja dalam kasih
Hidup menuntut tak menyerah
takdir menggoda untuk berpasrah mengharap hikmah
walau cinta tiada tercurah
tertawa dalam duka adalah selera humor yang menjijikan
Namun jelas....
diantara bangkai-bangkai yang mengapung di atas genangan air mata itu
adalah aku....,

PuiSi Yudi iLHaM - KiSaH TiDuR NYeNYaK


Kisah Tidur Nyenyak

       Karya : Yudi Ilham
Perjalanan ini terlalu sakit untuk diulas
roda menempel diaspal kering
seirama deru membising menelan pekak
mengiris imaji dalam kuluman tangis
Belum genap langkah berderap
masih berat angan berlari menjauh pergi
memang tak bisa beranjak dari sini
tergoda sosok inginkan sesuatu
Sudut mataku adalah saksi
saat kau mencari tempat berlindung
ditengah semburan panas mengutuk hari
hanya ingin lepaskan letih usai hidup sejenak
diatas kardus lusuh bernyanyi pening
pipi terlipat karet hitam ban dalam bekas
terbuai nyaman indah dalam mimpi
Potret ini ingatkan aku saat tak bisa tidur
dengan segala kenyamanan dan damai
masih ada galau yang membuat resah
akankah aku kufur dalam nikmat-Nya
tak harus sedih.....,
namun aku tertawa dalam kesal........,
Kisah tidurmu yang nenyak
yakinkan aku untuk bersyukur....,

PuiSi Yudi iLHaM - SenJa TeRaKHiR UnTuK RaMaDHaN


Senja Terakhir Untuk “Ramadhan”

Karya : Yudi Ilham

Sejuta kenangan
akan kesaksianku pada senja yang merah ini
saat aku denganmu menanti fajar di kaki ufuk barat
berdua kita menatap pada mentari yang redup
Selalu mengisahkan cerita saat ramadhan yang indah hadir di antara kita
betapa aku berharap semua ini akan abadi dalam sebuah pengabdian pada Yang Kuasa
namun selaksa jingga telah mengantarkan kita pada saat yang berbeda
tak akan trerulang meski tenggelam dalam sedih dan lara
Do’a terpanjat semoga waktu nanti tetap bersama
Ampun terucap di bibirku atas salah dan kekeliruan
dalam perbuatan yang terkadang membuat resah
hingga saat kau maafkan 
leburlah segala noda di hati dan hidup kita.., 

Selasa, 13 Maret 2012

PuiSi Yudi iLHaM - LoRi SenJa




"LoRi SenJa"
Kaki kita terasa dingin dan sejuk
tenggelam didalam empang
berayun seakan menyelam
temani ikan-ikan kecil didalamnya
    Dari timur nampak camar yang terbang
    membawa sedikit makanan
    untuk anak dalam sangkar
    ceritakan kisah perjalanan antar benua
Sudahlah......,
tak usah kau teteskan air mata itu..,
jangan kau biarkan lara selimuti kita
tidakkah kau yakin.....,
aku akan jadi bayangmu
menapak jalan ini selalu kita berdua
   Sekarang coba kau lihat....,
   senja ini indah tapi tak memihak kita
   asap mengepul dari cerobong Lori Senja
   bertanda rumah memanggil kita
Kau ikat saja cerita hari ini...,
menjadi rindu dalam hidup kita
Hingga saat bersua...., 
"LoRi SenJa" menjadi kesaksian Kita..,

PuiSi Yudi iLHaM - PenGaKuaN


Pengakuan


Awan putih itu selimuti aku
Aku terbaring di atas kebiruan angkasa hatimu
Saat kalbu merasakan rindu….
aku terjaga tanpa pelukmu
menangis dan bertanya
mengapa aku terlahir kalau harus menanggung rindu yang kejam darimu
Meski seribu prosa terucap olehku
Aku tau….
Mengenalmu….
adalah lembaranku di Sajarathul Muntaha
menyayangi….
mendapatkan cinta…..
mengasihimu….,
adalah pengakuan yang tak bisa terelakkan lagi

By : Yudi iLhaM

PuiSi Yudi iLHaM - DianTaRa TanGiS


Di Antara Tangis

Ada tangis terpendam
pada jelaga yang bergelantung di atap ini
Ada sejuta cerita
terukir pada setiap noktah
yang membercak di dinding ini
Mengapa hanya diam yang kalian berikan untukku
Menangis dan ceritakan semuanya padaku
Meski pahit takkan kumuntahkan
Demi aku, kalian, dan cerita kita
Tapi meski tanpa kalian
aku rela mencoba
mengerti cerita ini
Sesaat juga aku mencoba ingat
pernah ku miliki tawa dan duka dibawah atap ini
tersimpan rapi di langit-langit yang mengitari ruang ingatku
pula ku pernah rasakan jemari membalut luka
menghapus peluh membelai hidup 
Di antara tangis ini
aku takkan lupa........,